Strategi penembusan 20 tingkat adalah strategi pelacakan tren. Gagasan utamanya adalah bahwa ketika harga menembus tingkat kunci, menunjukkan adanya pembalikan tren, di mana posisi dapat dibuat lebih banyak atau kosong sesuai dengan arah penembusan.
Strategi ini memilih garis rata-rata 20 hari sebagai level kunci. Lakukan lebih banyak ketika harga penutupan melewati garis rata-rata 20 hari dari atas; lakukan kosong ketika harga penutupan melewati garis rata-rata 20 hari dari bawah.
Strategi penembusan 20 level menggunakan garis rata-rata 20 hari sebagai kriteria untuk menentukan tren penembusan. Ketika harga menembus garis rata-rata 20 hari dari arah atas, maka lakukan kosong, yang menunjukkan bahwa pasar sedang mengalami tren penurunan; ketika harga menembus garis rata-rata 20 hari dari arah bawah, yang menunjukkan bahwa pasar sedang mengalami tren kenaikan, maka lakukan lebih banyak.
Strategi ini juga menggabungkan indikator MACD untuk menentukan pasar. Ini hanya akan memberikan sinyal kosong ketika MACD berada di kolom merah; dan hanya akan memberikan sinyal berlebih ketika MACD berada di kolom hijau. Ini dapat menghindari sinyal yang salah saat melakukan transaksi.
Secara khusus, logika strategis adalah:
Dengan pengaturan seperti ini, strategi ini dapat menangkap peluang pada saat tren berubah dan mencapai tujuan untuk mengikuti tren pasar.
Strategi terobosan tingkat 20 memiliki keuntungan sebagai berikut:
Operasi sederhana dan mudah diterapkan. Aturan perhitungan dan penilaian garis rata-rata 20 hari sangat sederhana dan langsung.
Pembalikan yang relatif kecil. Menggunakan price breakout sebagai sinyal untuk membangun posisi dapat secara efektif menghindari operasi reversal yang tidak perlu.
Kemampuan untuk melacak tren yang kuat. Garis rata-rata 20 hari sangat baik untuk mencerminkan perubahan tren jangka pendek dan menengah. Digabungkan dengan indikator MACD untuk menyaring dan menghindari posisi yang salah ketika tren bergetar.
Strategi terobosan level 20 juga memiliki risiko:
Ketika harga mengalami fluktuasi tajam, metode 20 hari rata-rata akan menghasilkan keterlambatan dan mungkin kehilangan waktu masuk yang optimal.
Pada saat penataan pasar, harga dapat mengalami seringnya naik turun. Jika tidak ada penyaringan indikator yang baik, akan terjadi terlalu banyak perdagangan yang tidak efektif.
Strategi ini tidak memperhitungkan faktor besar dari fluktuasi harga saham. Jika tidak digabungkan dengan indikator fluktuasi, risiko kerugian terlalu besar.
Posisi stop loss dan stop loss yang tetap juga akan mempengaruhi keberhasilan strategi. Hal ini membutuhkan penyesuaian parameter sesuai dengan ukuran yang berbeda.
Strategi terobosan tingkat 20 dapat dioptimalkan dalam hal berikut:
Cobalah siklus rata-rata yang berbeda, seperti 10 hari, 30 hari, dan sebagainya, untuk melihat siklus mana yang lebih baik untuk memahami tren.
Dengan menambahkan indikator volatilitas, Anda dapat menyesuaikan posisi Anda secara dinamis sesuai dengan besarnya pergerakan harga saham.
Optimasi posisi stop loss stop brake. Parameter optimal dapat dihitung berdasarkan data retesting historis.
Cobalah untuk melakukan ormapSignal dengan indikator lain, seperti KDJ, garis Brin, dll.
Mengembangkan versi yang lebih baik, mencari tren yang lebih besar pada kerangka waktu yang lebih tinggi, dan kemudian masuk pada kerangka waktu yang lebih rendah.
Strategi terobosan tingkat 20 memiliki keuntungan dari kemudahan operasi dan kemampuan untuk melacak tren yang lebih kuat. Namun, ada juga beberapa risiko yang perlu dioptimalkan lebih lanjut untuk menyesuaikan dengan kompleksitas pasar. Secara keseluruhan, strategi terobosan tingkat 20 sebagai strategi pelacakan tren yang lebih mendasar, masih memiliki ruang yang lebih besar untuk perbaikan. Investor dapat terus mengoptimalkan berdasarkan hal ini sehingga dapat memperoleh keuntungan yang stabil di berbagai lingkungan pasar.
/*backtest start: 2024-01-01 00:00:00 end: 2024-01-31 23:59:59 period: 1h basePeriod: 15m exchanges: [{"eid":"Futures_Binance","currency":"BTC_USDT"}] */ //@version=5 //@version=4 strategy("20 Level Breakout", overlay=true) baseLevel = math.floor(close * 100) /100 eigthylevel = baseLevel - 0.002 twentyLevel = baseLevel + 0.002 takeprofitL = baseLevel - 0.01 stoplossL = baseLevel + 0.02 takeprofitS = baseLevel + 0.015 stoplossS = baseLevel - 0.02 isPriceAboveLevel(price, level) => price > level breakout = close > twentyLevel and close > baseLevel breakoutl = close < eigthylevel and close < baseLevel // Entry condition: Only enter if there are no open trades and the close is between baseLevel and baseLevel + 0.01 isLong = breakout and close > baseLevel and close <= (baseLevel + 0.01) and ta.rsi(close, 14) > 40 and ta.ema(close,50)<close isShort = breakoutl and close < baseLevel and close >= (baseLevel - 0.01) // Debugging plot(isLong ? 1 : 0, color=color.blue, style=plot.style_histogram) plotshape(isLong, style=shape.triangledown, color=color.green, size=size.small) plotshape(isShort, style = shape.triangleup, color = color.red, size = size.small) // Plotting the stop loss line plot(stoplossL, color=color.red, linewidth=2, title="Take Profit") plot(stoplossS, color=color.green, linewidth = 2, title = " Take Profit") strategy.entry("Short", strategy.short, when=isLong, stop =twentyLevel) strategy.exit("Stop Loss/Profit", "Short", stop = stoplossL , limit = takeprofitL) strategy.entry("Long",strategy.long, when=isShort , stop = eigthylevel ) strategy.exit("Stop loss/Profit", "Long", stop = stoplossS , limit = takeprofitS)