Strategi ini mengintegrasikan Relative Strength Index (RSI), indikator SuperTrend dan Average True Range (ATR) untuk membangun strategi perdagangan kuantitatif yang komprehensif dan praktis.
RSI adalah indikator osilasi yang kuat yang menilai apakah pasar terlalu banyak dibeli atau terlalu banyak dijual dengan mengukur kecepatan dan besarnya pergerakan harga. RSI di bawah wilayah oversold menunjukkan sinyal oversold, sementara RSI di atas wilayah overbought adalah sinyal overbought.
Harga di atas garis SuperTrend menunjukkan tren naik sementara harga di bawah garis SuperTrend menunjukkan tren turun.
ATR mengukur tingkat volatilitas pasar dan tingkat risiko. ATR yang lebih tinggi mewakili volatilitas pasar yang lebih tinggi sementara yang lebih rendah berarti relatif tenang. Strategi ini memanfaatkan ATR untuk menetapkan target stop loss dan profit.
Sinyal panjang:Ketika RSI cepat melintasi di bawah RSI lambat sementara harga berada di atas garis SuperTrend untuk pergi panjang.
Sinyal singkat:Ketika RSI cepat melintasi di atas RSI lambat sementara harga berada di bawah garis SuperTrend untuk pergi pendek.
Aturan keluar:Jika memegang posisi panjang, keluar ketika RSI cepat melintasi di atas RSI lambat atau harga jatuh di bawah garis SuperTrend. Jika memegang posisi pendek, keluar ketika RSI cepat melintasi di bawah RSI lambat atau harga naik di atas garis SuperTrend.
Trend Following: SuperTrend mengidentifikasi tren dengan jelas.
Konfirmasi Momentum: RSI memastikan perdagangan selaras dengan sentimen pasar.
Volatilitas Adaptif: Stop loss yang didorong oleh ATR beradaptasi dengan kondisi pasar yang bervariasi.
Trend Misalignment Risk: Probabilitas konflik antara SuperTrend dan arah tren aktual yang mengakibatkan kerugian. Optimasi parameter membantu meningkatkan akurasi.
Risiko Stop Loss yang Terlambat: Stop loss yang terlalu dekat dapat terkena secara tidak sengaja. Jarak stop yang wajar harus ditetapkan.
Risiko parameter: pengaturan parameter RSI yang tidak tepat mempengaruhi waktu masuk dan keluar. backtest hati-hati diperlukan untuk menentukan parameter yang tepat.
Tambahkan indikator teknis lainnya untuk menyaring sinyal yang meningkatkan stabilitas sistem.
Mengoptimalkan parameter RSI berdasarkan kendala penarikan maksimum.
Manfaatkan algoritma heuristik untuk mencari parameter SuperTrend optimal.
Strategi ini mengintegrasikan indikator tren, momentum dan volatilitas yang membangun model kuantitatif dengan sinyal yang jelas, penyesuaian parameter yang fleksibel, dan kontrol risiko yang baik.
/*backtest start: 2022-11-27 00:00:00 end: 2023-12-03 00:00:00 period: 1d basePeriod: 1h exchanges: [{"eid":"Futures_Binance","currency":"BTC_USDT"}] */ //@version=5 strategy("RSI, SuperTrend, and ATR Strategy", overlay=true) // Define input parameters rsiLength1 = input(14, title="RSI Length 1") rsiLength2 = input(21, title="RSI Length 2") supertrendMultiplier = input(1.5, title="SuperTrend Multiplier") // Calculate indicators rsi1 = ta.rsi(close, rsiLength1) rsi2 = ta.rsi(close, rsiLength2) supertrend = ta.atr(14) * supertrendMultiplier // Define trading conditions rsiLongCondition = rsi1 > rsi2 rsiShortCondition = rsi1 < rsi2 supertrendLongCondition = close > supertrend supertrendShortCondition = close < supertrend // Execute trades if (rsiLongCondition and supertrendLongCondition) strategy.entry("Long", strategy.long) if (rsiShortCondition and supertrendShortCondition) strategy.entry("Short", strategy.short) if (strategy.position_size > 0 and (rsiShortCondition or supertrendShortCondition)) strategy.close("Long") if (strategy.position_size < 0 and (rsiLongCondition or supertrendLongCondition)) strategy.close("Short") // Plot indicators on the chart plot(rsi1, color=color.orange, title="RSI 1") plot(rsi2, color=color.yellow, title="RSI 2") plot(supertrend, color=color.blue, title="SuperTrend")