Adaptive Channel Breakout Strategy adalah strategi yang mengikuti tren yang melacak saluran harga pasar. Strategi ini menentukan saluran harga dengan menghitung harga tertinggi dan terendah selama periode tertentu dan menghasilkan sinyal perdagangan ketika harga keluar dari saluran.
Keuntungan dari strategi ini adalah dapat secara otomatis beradaptasi dengan perubahan pasar dengan memperluas saluran untuk menyaring kebisingan dan menghasilkan sinyal perdagangan ketika tren jelas. Namun, ada juga risiko mengejar harga tinggi dan membunuh harga rendah. Mengoptimalkan parameter dapat mengurangi perdagangan yang tidak perlu dan meningkatkan profitabilitas.
Strategi ini didasarkan pada teori channel breakout. Ini menghitung dua set harga tertinggi dan terendah selama periode yang berbeda (panjang masuk dan panjang keluar) untuk membentuk saluran. Ketika harga melebihi saluran, sinyal dihasilkan.
Secara khusus, strategi pertama menghitung harga tertinggi 20 periode (atas) dan harga terendah (bawah) untuk membentuk saluran harga. Kemudian menghitung harga tertinggi 10 periode (sup) dan harga terendah (turun). Setelah sinyal beli dipicu ( price breaks di atas rel atas), harga terendah 10 periode (turun) digunakan sebagai garis stop loss. Setelah sinyal jual dipicu (price breaks di bawah rel bawah), harga tertinggi 10 periode (sup) digunakan sebagai garis take profit. Ini membentuk sistem saluran adaptif.
Ketika harga menembus saluran, itu menunjukkan bahwa tren sedang terbentuk. Strategi kemudian akan mengeluarkan sinyal perdagangan. Pada saat yang sama, garis mengambil keuntungan dan stop loss juga akan menyesuaikan dengan perubahan harga untuk mengunci keuntungan dan menghindari kerugian.
Risiko utama dari strategi ini meliputi:
Optimalisasi potensial dari strategi ini meliputi:
Adaptive Channel Breakout Strategy memiliki logika yang jelas dan kelayakan yang kuat secara keseluruhan. Ini dapat secara otomatis melacak perubahan pasar dan menghasilkan sinyal perdagangan ketika tren terbentuk. Mekanisme dual-channel dan stop loss / take profit juga membantu mengendalikan risiko. Strategi ini dapat ditingkatkan lebih lanjut dalam stabilitas dan profitabilitas melalui optimasi parameter, kondisi penyaringan, dll.
/*backtest start: 2024-01-29 00:00:00 end: 2024-02-28 00:00:00 period: 1d basePeriod: 1h exchanges: [{"eid":"Futures_Binance","currency":"BTC_USDT"}] */ //@version=4 strategy("Turtle Trade Channels Strategy", shorttitle="TTCS", overlay=true, default_qty_type=strategy.percent_of_equity, default_qty_value=100) length = input(20,"Entry Length", minval=1) len2=input(10, "Exit Length", minval=1) lower = lowest(length) upper = highest(length) up=highest(high,length) down=lowest(low,length) sup=highest(high,len2) sdown=lowest(low,len2) K1=barssince(high>=up[1])<=barssince(low<=down[1]) ? down : up K2=iff(barssince(high>=up[1])<=barssince(low<=down[1]),sdown,sup) K3=iff(close>K1,down,na) K4=iff(close<K1,up,na) buySignal=high==upper[1] or crossover(high,upper[1]) sellSignal = low==lower[1] or crossover(lower[1],low) buyExit=low==sdown[1] or crossover(sdown[1],low) sellExit = high==sup[1] or crossover(high,sup[1]) strategy.entry("Buy", strategy.long, when = buySignal and barssince(buySignal) < barssince(sellSignal[1])) strategy.entry("Sell", strategy.short, when = sellSignal and barssince(sellSignal) < barssince(buySignal[1])) strategy.exit("Buy Exit", from_entry = "Buy", when = buyExit and barssince(buyExit) < barssince(sellExit[1])) strategy.exit("Sell Exit", from_entry = "Sell", when = sellExit and barssince(sellExit) < barssince(buyExit[1])) plot(K1, title="Trend Line", color=color.red, linewidth=2) e=plot(K2, title="Exit Line", color=color.blue, linewidth=1, style=6)