Sumber daya yang dimuat... Pemuatan...

TD Sequential Breakout dan Retracement Strategi Beli/Jual

Penulis:ChaoZhang, Tanggal: 2024-04-01 11:23:26
Tag:

img

Gambaran umum

Strategi ini adalah strategi pembelian/penjualan yang didasarkan pada TD Sequential. Strategi ini mengidentifikasi titik-titik pembalikan tren potensial dengan mengenali lilin ke-8 dan ke-9 dalam urutan TD. Selain itu, strategi ini mempertimbangkan retracement setelah break-out urutan TD untuk meningkatkan akurasi titik masuk.

Prinsip Strategi

  1. Hitung urutan TD: Tentukan apakah ada 8 atau 9 lilin berturut-turut naik (turun) dengan membandingkan harga penutupan saat ini dengan harga penutupan 4 lilin yang lalu.
  2. Tentukan titik beli/jual: Ketika ada 8 atau 9 lilin berturut-turut naik (turun), tanda titik jual (beli) potensial pada lilin ke-8 atau ke-9.
  3. Pertimbangkan retracement: Setelah retracement urutan TD, perhatikan apakah harga retraces. Jika status retracement dipertahankan pada lilin ke-13, 14, 15, atau 16, retracement dianggap valid; jika tidak, retracement dianggap tidak valid.
  4. Penentuan tren: Gunakan hubungan antara rata-rata bergerak 10 hari dan 20 hari untuk menentukan arah tren saat ini, yang berfungsi sebagai referensi untuk keputusan beli / jual.

Keuntungan Strategi

  1. Mengidentifikasi secara efektif titik-titik pembalikan tren potensial, terutama dalam tren yang kuat di mana titik masuk retracement setelah break-out urutan TD sering menghasilkan rasio risiko-manfaat yang baik.
  2. Dengan mempertimbangkan retracement setelah TD sequence breakouts, strategi dapat secara efektif menyaring beberapa sinyal palsu dan meningkatkan akurasi titik masuk.
  3. Penggunaan rata-rata bergerak membantu menentukan arah tren saat ini, membuat strategi lebih efektif ketika berdagang ke arah tren.

Risiko Strategi

  1. Di pasar yang bergolak, urutan TD dapat menghasilkan banyak sinyal palsu, yang mengarah pada perdagangan yang sering dan kerugian modal.
  2. Strategi ini sensitif terhadap pemilihan parameter, dan lingkungan pasar yang berbeda mungkin memerlukan optimasi dan penyesuaian parameter.
  3. Strategi ini tidak memiliki mekanisme stop-loss yang jelas dan dapat mengalami penurunan yang signifikan ketika pasar mengalami fluktuasi yang keras.

Arah Optimasi Strategi

  1. Memperkenalkan lebih banyak indikator teknis, seperti RSI dan MACD, untuk meningkatkan keandalan sinyal dan efek penyaringan.
  2. Untuk retracements setelah break-out urutan TD, pertimbangkan untuk memperkenalkan kriteria penilaian yang lebih fleksibel, seperti menggunakan indikator seperti ATR untuk menyesuaikan toleransi retracements secara dinamis.
  3. Dalam hal penentuan tren, cobalah menggunakan lebih banyak kombinasi periode waktu, seperti hubungan antara rata-rata bergerak jangka pendek, menengah, dan panjang, untuk mendapatkan penilaian tren yang lebih komprehensif.
  4. Memperkenalkan mekanisme stop loss yang jelas, seperti stop loss dinamis berdasarkan ATR, untuk mengontrol kerugian maksimum per perdagangan.

Ringkasan

Dengan menggabungkan urutan TD dan rata-rata bergerak, strategi ini dapat secara efektif mengidentifikasi titik pembalikan tren potensial dan meningkatkan keakuratan titik masuk dengan mempertimbangkan situasi retracement. Meskipun strategi ini memiliki beberapa risiko dan keterbatasan, strategi ini dapat ditingkatkan lebih lanjut dalam hal ketahanan dan profitabilitas dengan memperkenalkan lebih banyak indikator teknis, mengoptimalkan metode penentuan tren, dan menetapkan mekanisme stop-loss yang jelas.


/*backtest
start: 2023-03-26 00:00:00
end: 2024-03-31 00:00:00
period: 1d
basePeriod: 1h
exchanges: [{"eid":"Futures_Binance","currency":"BTC_USDT"}]
*/

//@version=4
strategy("Dipak Shankarrao Chavhan", shorttitle="Dipak Chavhan", overlay=true, pyramiding=0, default_qty_value=10)
Numbers = input(true)
SR = input(true)

var int TD = 0
var int TS = 0
var int TDUp = 0
var int TDDn = 0

TD := close > close[4] ? TD[1] + 1 : 0
TS := close < close[4] ? TS[1] + 1 : 0
TDUp := TD - valuewhen(TD < TD[1], TD, 1)
TDDn := TS - valuewhen(TS < TS[1], TS, 1)

plotshape(Numbers ? (TDUp == 8 ? true : na) : na, style=shape.triangleup, text="8", color=color.new(color.green, 0), location=location.belowbar)
plotshape(Numbers ? (TDUp == 9 ? true : na) : na, style=shape.triangleup, text="9", color=color.new(color.green, 0), location=location.belowbar)
plotshape(Numbers ? (TDDn == 8 ? true : na) : na, style=shape.triangledown, text="8", color=color.new(color.red, 0), location=location.abovebar)
plotshape(Numbers ? (TDDn == 9 ? true : na) : na, style=shape.triangledown, text="9", color=color.new(color.red, 0), location=location.abovebar)

priceflip = barssince(close < close[4])
sellsetup = close > close[4] and priceflip
sell = sellsetup and barssince(priceflip != 9)
sellovershoot = sellsetup and barssince(priceflip != 13)
sellovershoot1 = sellsetup and barssince(priceflip != 14)
sellovershoot2 = sellsetup and barssince(priceflip != 15)
sellovershoot3 = sellsetup and barssince(priceflip != 16)
priceflip1 = barssince(close > close[4])
buysetup = close < close[4] and priceflip1
buy = buysetup and barssince(priceflip1 != 9)
buyovershoot = buysetup and barssince(priceflip1 != 13)
buyovershoot1 = buysetup and barssince(priceflip1 != 14)
buyovershoot2 = buysetup and barssince(priceflip1 != 15)
buyovershoot3 = buysetup and barssince(priceflip1 != 16)
TDbuyh = valuewhen(buy, high, 0)
TDbuyl = valuewhen(buy, low, 0)
TDsellh = valuewhen(sell, high, 0)
TDselll = valuewhen(sell, low, 0)
plot(SR ? (TDbuyh ? TDbuyl : na) : na, style=plot.style_circles, linewidth=2, color=color.red)
plot(SR ? (TDselll ? TDsellh : na) : na, style=plot.style_circles, linewidth=2, color=color.lime)

sma1 = sma(close, 10)
sma2 = sma(close, 20)



if TDbuyh
    strategy.entry("Enter Long", strategy.long)
else if TDselll
    strategy.entry("Enter Short", strategy.short)

Lebih banyak